Hati fitrahnya lembut. Mungkin telah lama ditinggalkan santapan hati itu, hati itu kembali keras. Biarlah, kali ini, hati ini menjadi lembut. Selembut air mata yang menitis mendengar nama-nama Allah. Lebih laju lagi menitis tatkala membaca terjemahan Asmaul Husna. Ya Rabbi, Ighfirlana. Ya Allah, Ampunilah kami....
. Bisakah kita mengambil sifat asmaul husna untuk dimasukkan dalam diri? Sabar, mendengar, penyayang? Ighfirlana ya Rabb. Ighfirlana Ya Rabb...
No comments:
Post a Comment